-->

Akidah Akhlak : Sifat-sifat manusia

Sikap Pasif

Hasil gambar untuk sifat positif pesimis

  1. Pengertian Pasif
    Biasanya orang pasif cenderung menanti orang lain menghampiri dirinya dan siap menyodorkan bantuan. Namun orang pasif tidak mengutarakan atau tidak mampu mengutarakan keinginannya, orang lain hampir mustahil bersedia atau membantu mewujudkan keinginan yang tidak dimengerti. Itulah sebabnya orang pasif sering tidak bisa memanfaatkan kesempatan.
    Orang pasidf sulit mengunngkapkan perasaannya kepada orang lan. Mereka memendam permasalahan dan menghindari situasi yang tidak menyenagkan; mereka menanti orang lain menghampirinya, dengan siap menyodorkan bantuan. Orang pasif cenderung cepat menyerah, putus asa, dan mengalah pada pendapat orang lain. Akibtnya mereka selalu kalah dan tidak dapat hidup bahagia.
    Firman Allah:
    Artinya:
    Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya. ia mendapat pahala (dari kebajikan) yang diusahakannya dan ia mendapat siksa (dari kejahatan) yang dikerjakannya. (mereka berdoa): "Ya Tuhan kami, janganlah Engkau hukum kami jika kami lupa atau kami tersalah. Ya Tuhan kami, janganlah Engkau bebankan kepada kami beban yang berat sebagaimana Engkau bebankan kepada orang-orang sebelum kami. Ya Tuhan kami, janganlah Engkau pikulkan kepada kami apa yang tak sanggup kami memikulnya. beri ma'aflah Kami; ampunilah Kami; dan rahmatilah kami. Engkaulah penolong kami, Maka tolonglah kami terhadap kaum yang kafir."
    Sikap pesimis
  2. Makna sifat pesimis
    Orang pesimis selalu memandang realitas dengan kaca mata negatif, dan menimbulkan masalah besar yang akan menjadi beban baru dalam kehidupannya. Terlebih lagi jika orang pesimis mempunyai pengalaman gagal dalam hidupnya maka kegagalan yang pernah dialami dianggap akan berulang kembali terhadap aktifitas baru yang aakan dilakukan.
    Jenis-jenis sikap pesimis
    sifat pesimis terbagi menjadi pesimis terhadap diri sendiri, pesimis terhadap keluarga, pesimis terhadap keluarga, pesimis terhadap kedudukan dan jabtan, dan terhadap harta kekayaan.


    1. pesimis terhadap diri sendiri
    Allah berfirman:
    Sesuatu yang bernyawa tidak akan mati melainkan dengan izin Allah, sebagai ketetapan yang Telah ditentukan waktunya. barang siapa menghendaki pahala dunia, niscaya kami berikan kepadanya pahala dunia itu, dan barang siapa menghendaki pahala akhirat, kami berikan (pula) kepadanya pahala akhirat itu. dan kami akan memberi balasan kepada orang-orang yang bersyukur.

    1. pesimis terhadap keluarga
    Allah Berfirman:

    "Sesungguhnya hartamu dan anak-anakmu hanyalah cobaan (bagimu), dan di sisi Allah-lah pahala yang besar.
    Maka bertakwalah kamu kepada Allah menurut kesanggupanmu dan dengarlah serta taatlah dan nafkahkanlah nafkah yang baik untuk dirimu[1480]. dan barangsiapa yang dipelihara dari kekikiran dirinya, Maka mereka Itulah orang-orang yang beruntung."
    1. Pesimis pada kedudukn
    2. Pesimis terhadap harta kekayaan
    Allah berfirman:
    Dan diantara mereka ada orang yang Telah berikrar kepada Allah: "Sesungguhnya jika Allah memberikan sebahagian karunia-Nya kepada kami, Pastilah kami akan bersedekah dan Pastilah kami termasuk orang-orang yang saleh.Maka setelah Allah memberikan kepada mereka sebahagian dari karunia-Nya, mereka kikir dengan karunia itu, dan berpaling, dan mereka memanglah orang-orang yang selalu membelakangi (kebenaran).Maka Allah menimbulkan kemunafikan pada hati mereka sampai kepada waktu mereka menemui Allah, Karena mereka Telah memungkiri terhadap Allah apa yang Telah mereka ikrarkan kepada-Nya dan juga Karena mereka selalu berdusta.
    1. Pesimis pada penghinaan
    Sikap Putus Asa
    Makna putus asa
    Putus asa jika telah melmpaui batasnya yang terakhir dan telah menguasai hati secara keselurukan, hal ini dapat membawa seorang hamba kelingkaran kufur. Allah SWT. Berfirman:

    Hai anak-anakku, pergilah kamu, Maka carilah berita tentang Yusuf dan saudaranya dan jangan kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya tiada berputus asa dari rahmat Allah, melainkan kaum yang kafir".
    Derjat manusia menurut harap dan cemas
    Manusia terbagi menjadi tiga golongan:
    1. hamba yang telah kembali sepenuhnya pada tuhan-Nya, sehingga terang hatinya dan hilng kegelapan nafsunya dengan terbitnya cahaya kedekatan pada hatinya dan hilang kegelapan nafsunya dengan terbitnya cahaya kedekatan pada-Nya.
    2. Hamba yang senantiasa khawatir dirinya akan bermalas-malasan dalam mengerjakan perintah-perintah-Nya atau cenderung kepada larngan-Nya
    3. Hamba yang hidupnya dikuasai oleh kelalaian dan mencampuradukkan antara yang halal dan yang haram.


      1. Bergantung tidak mandiri
      2. Makna bergantung pada orang lain
        Orang yang bergantung tidak mampu mengndalkan dirinya sendiri dalam merencanakan dan membuat keputusan penting. Sebenarnya setiap orang bisa saja meminta dan mempertimbangkan pendapat orang lain sebelum akhirnya membuat keputusan yang tepat bagi mereka sendiri. Namu pada kenyataanya orang yang bergantung sangat terikat dengan pendapat orng lain dan tidak mampu mengambil inisiatif untuk menentukan yang terbaik bagi dirinya. Orang yang bergantung pada oranglain tidak mampu bekerja sendiri, mereka cenderung mengandalkan orng lain (keluarga atau teman) dalam memnuhi kebutuhan emosional dan kebutuhan hidup orang lain.
        Potensi potensi yang dimiliki oleh mnusi natra lain adala:
        1. akal fikiran
        2. Qalbun
        3. Nafs
        4. Ruh
        5. Fitrah

Berlangganan update artikel terbaru via email:

0 Response to "Akidah Akhlak : Sifat-sifat manusia"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel